Kiai Musta’in Romly: Sang Mursyid Pembaharu Pendidikan


Kiai Musta’in Romly memangku Pesantren Darul Ulum Peterongan, Rejoso (Jombang) sekaligus menjadi mursyid thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, yang memiliki puluhan ribu pengikut di Jawa Timur. Beliau menggantikan kedudukan ayahnya, Kiai Romly bin Tamim yang wafat pada 1958, baik sebagai kiai maupun mursyid thariqah. Baik Kiai Romly maupun Kiai Musta’in sama-sama aktif di NU pada tingkat lokal.
KH Musta’in Romly lahir di Rejoso pada tanggal 31 Agustus 1931. Sejak kecil ia mendapat didikan langsung dari kedua orang tuanya. Baru tahun tahun 1949 M melanjutkan studi di Semarang dan Solo di Akademi Dakwah Al Mubalighoh. Di perguruan ini bakat kepemimpinannya mulai menonjol sehingga pada waktu singkat mengajak sahabat-sahabatnya yang berasal dari daerah Jombang mendirikan Persatuan Mahasiswa Jombang. Studi di Lembaga ini diakhiri pada tahun 1954 M.
Pada tahun 1954 M beliau aktif di Nahdhatul Ulama Jombang tempat asalnya dan kemudian menjadi pengurus IPNU Pusat tahun 1954 sampai 1956. Upaya menerpa diri untuk lebih matang sebagai pimpinan Pondok Pesantren, KH Musta’in Romly banyak melakukan sillaturrahim ke berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan pada umumnya. Mulai tingkat nasional sampai internasional. Dalam kaitan inilah pada tahun 1963 M beliau melakukan muhibbah ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah, sekaligus berziarah ke makam sulthanul auliya Syeh Abdul Qodir Al Jailani.
Perkembangan pesantren Darul Ulum memasuki masa paling penting ketika mulai mendirikan sekolah-sekolah umum yang kemudian mendapatkan legalitas formal dari pemerintah, baik melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan atau Departemen Agama. Tahun 1964 oleh Kiai Musta’in Romli, Madrasah Muallimin Atas diubah menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan kurikulum standar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, setingkat SMA Negeri. Kemudian Muallimin Tingkat Pertama diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan kurikulumnya pun disesuaikan. Pada tahun 1965 didirikan sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) di bawah wewenang Departemen Agama. Pada tahun itu pula Madrasah Muallimat (putri) tingkat pertama dan atas masing-masing diubah menjadi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang memenuhi standar Kementerian Agama.
Hal ini penting mengingat beliau adalah Mursyid Thariqah Qodiriyah Wannaqsabandiyah mewarisi keguruan KH Romly Tamim dam KH Cholil Rejoso. Di samping itu, oleh-oleh dari kunjungan muhibbah ini antara lain yaitu mendorong berdirinya Universitas Darul Ulum pada tanggal 18 September 1965. Universitas Darul Ulum sendiri diprakarsai Dr KH Musta’in Romli, KH Bisri Cholil, K. Ahmad Baidhowi Cholil, Mohammad Wiyono (mantan Gubernur Jatim), KH Muh. As’ad Umar dan Muhammad Syahrul, SH. Fakultas pertama yang dbuka adalah Fakultas Hukum, lalu disusul Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Pertanian. Pada tahun 1969 baru berdiri Fakultas agama dengan nama Fakultas Alim Ulama, yang kemudan diganti dengan Fakultas Ushuluddin. Pada tahun berikutnya berdiri Fakultas umum lagi, yakni Fakultas Pendidikan, disusul Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi dan Program Diploma-3.
Keabsahan KH Musta’in Romli sebagai Rektor bertambah setelah pada 1977 beliau mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Macau University. Pada tahun 1981 lawatan ke Timur Tengah dilakukan kembali dengan hasil kerjasama antara Universitas Darul Ulum dan Iraq University dalam bentuk tukar-menukar tenaga edukatif, dan dengan Kuwait University dalam bentuk beasiswa studi ke Kuwait.
Pada tahun 1984 KH Musta’in berkunjung ke Casablanka, Maroko, tepatnya pada bulan Januari 1984, yaitu mengikuti Kunjungan Kenegaraan bersama Wakil Presiden RI, Umar Wirahadi Kusuma dan Menteri Luar Negeri RI, Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmadja dalam acara Konverensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI). Kunjungan ini dilanjutkan ke Perancis dan Jerman Barat. Selanjutnya pada bulan Juli dengan tahun yang sama, KH Musta’in mengikuti Konferensi antar Rektor se-dunia di Bangkok.
Semua kunjungan dijalani KH Musta’in dengan tekun demi kelembagaan Pendidikan yang diamanatkan kepada beliau, yaitu Lembaga Pondok Pesantren Darul Ulum, Lembaga Thariqah Qodiriyah Wannaqsabandiyah dan Universitas Darul Ulum.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment